Rp 70.000 |
PNI memakai istilah “marhaen” sebagai upaya indentifikasi
mereka pada rakyat kecil. Istilah “marhaen” sendiri dipopulerkan oleh
Soekarno sebagai reaksi atas kebijakan pemerintah Hindia Belanda menggencarkan
liberalisasi ekonomi melalui pembukaan sektor perkebunan dan pertambangan bagi
kapitalisme asing.
Istilah “wong cilik” mulai dipopulerkan PDI
pada akhir tahun 1980an sebagai reaksi atas kebijakan ekonimi orde baru yang
melahirkan konglomerasi Indonesia, dan masih terus digunakan oleh PDI
Perjuangan pasca Orde Baru.
Buku ini melacak bagaimana partai-partai nasionalis
menjadikan permasalahan rakyat kecil sebagai dasar perjuangan mereka – di titik
manakah mereka berhasil dan di manakah yang tidak; apa saja kendala internal
dan eksternal dalam percaturan politik riil tiap-tiap era yang dibahas?
Order: Hubungi Lapak Buku Kita(Biaya kirim mengikuti tarif JNE reguler)